114.Surat An-Naas
(Manusia)
Surat ke-114, 6 Ayat
Karakter nama Allah Ar-Rahmaanir Rahiim. (114.0)
Katakan: “Aku berlindung kepada Rabb Manusia”.(114.1)
“Raja Manusia”. (114.2)
“Yang Dita’ati Manusia”.(114.3)
Dari kejahatan pembisik yang datang berulang.(114.4)
Yang membisik di dalam Shudur Manusia.(114.5)
Dari Jinn dan Manusia.(114.6)
Catatan kecil Surat An-Naas:
Hai manusia di dalam Alquran ada sebanyak 23 bersama hai insan, dan 2 hai masyarakat jin dan manusia
1) Hai manusia, Sembahlah Rabb kamu Yang menciptakan kamu dan orang-orang yang dari sebelum kamu agar kamu terpelihara.(2.21)
2) Hai manusia, Makanlah dari apa di bumi yang halal dan baik, dan jangan kamu ikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya dia bagi kamu musuh yang nyata.(2.168)
3) Hai manusia, Berbaktilah kepada Rabb kamu Yang Menciptakan kamu dari diri yang satu. Dan Dia menciptakan darinya jodohnya dan Dia bangkitkan dari mereka berdua, laki-laki yang banyak dan wanita-wanita. Dan berbaktilah kepada Allah Yang kamu berminta-minta kepada-Nya dan (peliharalah) hubungan yang teliti. Sesungguhnya Allah adalah atas kamu Pengawas.(4.1)
Jika Dia kehendaki, Dia hapuskan kamu
4) hai manusia, dan Dia datangkan makhluk yang lain, dan adalah Allah atas itu Berkuasa.(4.133)
5) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul itu dengan Al-Haqq dari Rabb kamu, maka beriman itu baik bagi kamu, dan jika kamu kufur, maka sesungguhnya kepunyaan Allah apa-apa yang di langit dan bumi dan adalah Allah ’Aliiman-Hakiimaa.(4.170)
6) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu Burhan dari Rabb kamu dan kami telah turunkan kepada kamu cahaya yang membuktikan. (4.174)
7) Katakanlah: ”Hai manusia, sesungguhnya aku (ini) seorang utusan Allah kepada kamu sekalian Yang mempunyai Kerajaan langit dan bumi , tidak ada yang dita’ati melainkan Dia Yang Menghidupkan dan Mematikan, maka imanilah karakter Allah dan rasul-Nya Nabi yang Ummi yang mengimani karakter Allah dan kalimat-Nya, dan turutlah supaya kamu mendapat pengenalan.(7.158)
Maka setelah Dia selamatkan mereka, tiba-tiba mereka meliwati batas di bumi dengan tidak yang Haqq.
8)”Hai manusia, sesungguhnya kejahatan kamu itu tidak lain melainkan atas diri-diri kamu sendiri, perhiasan kehidupan dunia, kemudian kepada kamilah tempat kembali kamu, maka kami akan terangkan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan.(10.23)
9) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu nasehat dari Rabb kamu, dan obat untuk apa yang di dalam shudur, dan pengenalan dan pengaturan untuk orang-orang yang beriman.(10.57)
10)Katakanlah: “Hai manusia, jika adalah kamu di dalam syak dari peraturanku, maka aku tidak sembah yang kamu sembah selain dari Allah, tetapi aku sembah Allah Yang akan mewafatkan kamu dan aku diperintah supaya aku ada dari orang yang beriman”.(10.104)
11)Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Haqq, dari Rabb kamu, maka siapa mengambil pengenalan, maka sesungguhnya dia mengambil pengenalan untuk dirinya, dan siapa lupa, maka sesungghnya ia lupa atasnya, dan tidak aku atas kamu sebagai penjaga” .(10.108)
12) Hai manusia, berbaktilah kepada Rabb kamu, sesungguhnya Guncangan saat itu sesuatu yang panjang.(22.1)
13) Hai manusia, jika kamu dalam ragu dari kebangkitan, maka sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari debu, kemudian dari nuthfah, kemudian dari ‘alaqoh, kemudian dari mudghoh yang sempurna ciptaannya dan yang tidak sempurna ciptaannya, untuk kami buktikan kepada kamu, dan kami dudukkan di dalam tempat-tempat yang teliti apa yang kami kehendaki kepada waktu yang ditentukan. Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian sampai kamu kuat dan sebagian kamu orang yang mati, dan sebagian dari kamu dikembalikan kepada setua-tua umur agar ia tidak tahu dari setelah tahu sesuatu. Dan engkau lihat bumi itu hhaamidah, maka apabila kami turunkan atasnya air, maka segar dan mekarlah ia dan ia tumbuhkan dari setiap jenis-jenis yang cantik.(22.5)
14) Katakan: ”Hai manusia sesungguhnya hanyalah aku kepada kamu seorang pemberi peringatan yang membuktikan”.(22.49)
15) Hai manusia, telah diadakan satu perumpamaan, maka dengarkan padanya. Sesungguhnya mereka yang kamu seru dari selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat walau mereka berkumpul untuknya, dan jika lalat merampas sesuatu dari mereka, tidak mereka mempertahankannya darinya. Lemah orang yang mencari dan yang dicari.(22.73)
Dan Sulaiman mewarisi Dawud, dan ia berkata:
16) ”Hai manusia !, telah diajar kepada kami percakapan Burung, dan kami telah diberi dari tiap sesuatu, sesungguhnya ini sungguh dia kelebihan yang membuktikan”.(27.16)
17) Hai manusia ! berbaktilah kepada Rabb kamu, dan takutlah satu hari yang tidak ada lagi melepaskan, bapak dari anaknya, dan tidak anak dapat melepas dari bapaknya sesuatu. Sesungguhnya perjanjian Allah Lengkap. Maka jangan kamu ditipu oleh kehidupan dunia, dan jangan kamu ditipu dengan karakter Allah oleh penipu.(31.33)
18) Hai manusia ! ingatlah jasa (ni’mat) Allah atas kamu, adakah dari Pencipta selain dari Allah ? Yang memberi rizki kepada kamu dari Langit dan Bumi ?. Tidak ada Yang Dita’ati melainkan Dia, maka ke mana kamu dipalingkan ?.(35.3)
19) Hai manusia !, sesungguhnya perjanjian Allah Haqq. Maka jangan kamu ditipu oleh kehidupan dunia dan jangan kamu ditipu dengan karakter Allah oleh penipu.(35.5)
20) Hai manusia !, kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah Dia Ghaniyyun-Hamiid.(35.15)
21) Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari laki laki dan perempuan. Dan kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu mengenali. Sesungguhnya yang paling berbeda dari kamu di sisi Allah adalah kamu yang Berbakti. Sesungguhnya Allah ’Aliimun-Khabiir.(49.13)
22) Hai manusia, apa yang menipumu untuk karakter Rabb mu yang Kariim (82.6)
23) Hai manusia, sesungguhnya engkau telah bersungguh-sungguh kepada Rabb mu, maka engkau sungguh-sungguh akan menemui-Nya. (84.6)
Bilangan 23 ini sama dengan bilangan kromosom di dalam inti sel manusia sebanyak 23 pasang.
24) Hai masyarakat Jin dan Manusia. Bukankah telah datang kepada kamu beberapa Rasul dari kamu yang menceritakan atas kamu ayat-ayat-Ku dan mengancam kamu dengan pertemuan hari kamu ini ?”. Mereka berkata: ”Kami telah menyaksikan atas diri-diri kami”, karena mereka ditipu oleh kehidupan dunia, sedang mereka menyaksikan atas diri-diri mereka, bahwa sesungguhnya mereka adalah orang-orang kafir.(6.130)
25) Hai masyarakat Jinn dan Manusia, jika kamu sanggup untuk menembus dari aqhor langit dan bumi, maka tembusilah, tidak bisa kamu menembusinya melainkan dengan Sulthon.(55.33)
Kata Rabb maknanya Pemelihara, kata ini dikamuskan pada Kisah Musa dan Yusuf.
Pada kisah Musa disebutkan sbb :
“Maka datangilah Fir’aun, maka katakanlah: ”Sesungguhnya kami Rasul Rabbil ‘Alamiin”, (16.16)
“bahwa lepaskanlah bersama kami Bani Israel” (26.17)
Ia berkata: “Bukankah kami telah Pelihara mu pada kami ketika engkau kecil, dan kamu tinggal pada kami sebagian dari umur mu beberapa tahun ?”(26.18)
Pada Kisah Yusuf disebut sbb:
Ia berkata “Aku berlindung kepada Allah, Sesungguhnya dia Pemeliharaku telah baguskan kedudukanku”(12.23)
Rabb manusia maknanya adalah Pemelihara Manusia.
Dalam kisah Yusuf yang lain Rabb bermakna MAJIKAN.
”.(12.40)
“Hai dua sahabat penjara ku, adapaun seorang dari kamu, maka ia akan memberi minum kepada Majikannya arak. Dan adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu dimakan oleh burung dari kepalanya. Telah diputus urusan yang kamu tanyakan kepada ku”.(12.41)
Dan ia berkata kepada seorang dari dua yang ia percaya, bahwa ia akan selamatkan dia: ”Sebutlah aku di sisi Majikan mu”, tetapi dilupakan dia oleh setan untuk menyebut kepada Majikannya, maka itu tinggallah Yusuf beberapa tahun di dalam penjara.(12.42)
Ilaahhu, maknanya adalah Yang Dita’ati, kata ini dikamuskan pada data (25.43)
Tidakkah engkau lihat orang yang menjadikan hawanya Yang Dita’atinya . Maka apakah bisa engkau jadi pemelihara atasnya .(25.43)
Hhawa itu sendiri maknanya Keinginan. Kata ini dikamuskan pada data 2.84
Maka apakah setiap datang kepada kamu seorang rasul yang tidak diingini oleh diri-diri kamu, lalu kamu menyombong, yaitu kamu dustakan sebagian dan kamu bunuh sebagian ?.(2.87)
MALIK bermakna RAJA dikamuskan pada Kisah Nabi Yusuf As dan Kisah Nabi Sulaiman dan Dawud.
Dalam Kisah Yusuf As dilihatkan bahwa Raja itu bisa mengusahakan keadaan aman. Berkuasa mendatangkan dan mengutus.
Dan berkata Raja: ”Datangkan dia kepada ku, aku akan jadikan dia orang rapat kepada diri ku”. Maka ketika ia berkata-kata dengannya, ia berkata: ”Sesungguhnya engkau pada hari ini di sisi kami orang yang terjaga aman”.(12.54)
Ia berkata: ”Jadikanlah aku atas khasanah bumi, sesungguhnya aku Hafiizhun ’Aliim”.(12.55)
Dan seperti itu kami tetapkan Yusuf di bumi, ia boleh bertempat di mana ia suka. Kami kenakan pengaturan kami kepada siapa yang kami kehendaki dan kami tidak sia-siakan orang-orang yang berbuat kesetiaan.(12.56)
Dalam Kisah Nabi Dawud dilihatkan phenomena Raja itu sbb :
Dan telah berkata kepada mereka Nabi mereka: ”Sesungguhnya Allah sungguh telah bangkitkan untuk kamu Thaaluut sebagai Raja. Mereka berkata: ”Adakah (patut) ia berkuasa atas kami, padahal kami lebih patut berkuasa daripadanya, sedang ia tidak mempunyai keluasan dari harta?”. Ia katakan: ”Sesungguhnya Allah telah pilih dia atas kamu, dan Dia telah tambah dia jadi besar dalam ilmu dan badan. Dan Allah memberi Kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Waasi’un ’Aliim.(2.247)
Dan telah berkata kepada mereka Nabi mereka: ”Sesungguhnya kode Kerajaan itu bahwa akan datang kepada kamu Taabuut, padanya ada yang menyenangkan dari Rabb kamu dan sisa dari apa yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan keluarga Harun yang dipikul dia oleh Malaikat. Sesungguhnya di dalam itu ada kode untuk kamu jika kamu orang-orang yang beriman.(2.248)
Gambar Taabuut ini sudah ditemukan, tergambar pada ’Arsy Saba’ yaitu di dinding Rupa dhatu Borobudur dengan koordinat Rd(3.18)..(Rupa dhatu, Lantai 3, dinding ke-18).
Kata Taabuut itu bermakna Peti, dikamuskan dalam kisah Musa, ketika nabi Musa dihanyutkan di dalam Tabuut. Kata Tabuut di dalam Alqur’an hanya dua. Dikamuskan di kisah Musa dan dituju di Kisah Dawud.
”ketika kami mewahyukan kepada ibumu apa-apa yang diwahyukan”.(20.38)
”Bahwa letakkanlah dia di Taabuut, maka letakkanlah dia di laut”, maka hendaklah laut itu sampaikan dia ke pantai, supaya diambil dia oleh musuh-Ku dan musuhnya. ”Dan Aku telah campakkan atas mu percintaan dari-Ku agar engkau dibentuk atas pengawasan-Ku(mata Ku)”.(20.39)
Dalam Kisah Nabi Sulaiman As, phenomena Raja itu dilihatkan oleh surat Sulaiman sendiri yang berbunyi :
Ia berkata: ”Hai para malak, sesungguhnya telah dicampakkan kepada ku satu Tulisan yang berbeda”.(27.29)
”Sesungguhnya ia dari Sulaiman, dan sesungguhnya dia Bismillaahirrahmanirrahiim ”.(27.30)
”Bahwa jangan berlaku sombong kepada ku dan datanglah kepada ku dengan menyerah diri”.(27.31)
Jadi, meski suatu hari di bumi sudah tidak ada raja tidak ada lagi Negara Kerajaan, semua sudah jadi Rapublik, namun fenomena Raja tetap tercatat di dalam Alqur’an untuk memahami bahwa Allah adalah Raja. Dalam surat An-Naas ini ditegaskan bahwa Allah adalah Raja dari Manusia.
Dikoreksi di Mekkah, Senin, 30-4-2012.M, 8 Jumadil Akhir 1433 H, pekan ke 5, pk 16.41
No comments:
Post a Comment