1.Surat
Al-Fatihah
(Bentuk
Pembuka)
Surat
ke-1,
7
Ayat
Surah Al-Faatihah - سورة الفاتحة
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
(Al-Faatihah 1:1) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam
(Al-Faatihah 1:2) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
(Al-Faatihah 1:3) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat)
(Al-Faatihah 1:4) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
(Al-Faatihah 1:5) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
(Al-Faatihah 1:6) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
(Al-Faatihah 1:7) | | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 1 - ١
Karakter nama Allah Ar-Rahmaanir Rahiim.
(1.1)
Semua
hamdu kepunyaan Allah, Rabbil Aalamiin.
(1.2)
Ar-Rahmaanir
Rahiim. (1.3)
Yang
Memiliki Hari Peraturan. (1.4)
Hanya
kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.
(1.5)
Kenalkanlah
kepada kami Jalan Yang Lurus. (1.6)
Jalan
orang-orang yang Engkau telah beri jasa
atas mereka,
Bukan
yang dimarahi atas mereka Dan tidak yang lupa.(1-7)
Madinah,
25-4-2012,
Catatan
Kecil Surat Al-Fatihah:
Apa belum
mereka melihat kepada burung-burung di atas mereka, berbaris dan menyempit, tidak ada yang menahan mereka melainkan
Ar-Rahman. Sesungguhnya Dia melihat karakter
tiap sesuatu.(67.19)
Fenonmena
Burung Bershof dan Menyempit ini dapat dilihat pada foto ini, burung-burung itu
membuat gambar-gambar yang berubah.
(G-1, Burung terbang bershof membentuk gambar
seperti kepala Gurita)
(G-2, Burung terbang bershof membentuk gambar
seperti kepala Gurita, mereka tidak hanya bershof, tetapi juga menyempit
sehingga dapat mengubah gambar. Kepala Guritanya sekarang sudah
memanjang)
(G-3, Burung terbang bershof membentuk gambar
seperti kepala Gurita, mereka tidak hanya bershof, tetapi juga menyempit)
Apa
tidak mereka lihat kepada burung-burung
di atas mereka BERSHOF dan
Menyempit, tidak ada yang menahan mereka melainkan Ar-Rahman ? Sesungguhnya Dia melihat karakter tiap
sesuatu (67.19)
Dan
Allah menyempitkan dan mengulur(rizki), dan
kepada-Nya kamu akan kembali.(2.245)
Fenomena
bershof dan menyempit itu adalah masalah pengaturan yang rumit. Di ayat inilah
dikamuskan kata Ar-Rahmaan = Pengatur
Mengapa
bisa terjadi demikian ?. Orang dulu untuk memahami kata Ar-Rahman, mereka
melihat ke akar kata. Padahal Allah menyuruh melihat ke Burung.
Dan tidak mereka datangkan kepadamu perumpamaan,
melainkan kami datangkan kepadamu Al-Haqq dan setepat-tepat Tafsir
(25.33)
Tidak
dia melainkan nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
namakan, tidak Allah turunkan dia dari Alasan, tidak kamu ikuti melainkan
sangkaan dan apa yang diingini oleh diri-diri kamu, dan sungguh telah datang
kepada mereka dari Pemelihara mereka pengenalan (53.23)
Hari
yang berdiri Ruuh dan Malaikat bersof-shof, tidak mereka berkata-kata melainkan
siapa yang diizinkan dia oleh Ar-Rahman, dan
mereka berkata benar (78.38)
Terlihat
sekali lagi Ar-Rahman dihubungkan dengan Shof. Sebab itu perlu ada surat
Ash-Shof, yaitu surat ke 61 pada Alqur’an.
(FATH
AL-RAHMAN, Kitab Pencari Surat dan Nomor Ayat dalam
Alquran)
Karena
buku ini disusun secara teratur sehingga dengan mudah mencari nomor ayat dalam
Alqur’an. Sebuah
kata diletakkan di ayat berapa saja dapat dicari di dalam buku ini. Terlihat
kata Rahman di sini maknanya Keteraturan.
Itu
sebab pada ayat ini Ar-Rahman dihubungkan dengan yang
beres.
Engkau
tidak dapat lihat pada ciptaan Ar-Rahman itu hal yang tidak BERES (67.3)
Jadi
Ar-Rahman itu dihubungkan dengan Yang Beres. Sebagai ’Abdur Rahman, kita bekerja
dengan Beres. Maka Nabi Ibrahim pun mengatakan kepada
bapaknya
“Hai
bapakku,aku takut mengenai kamu azab dari Ar-Rahman,maka jangan
engkau jadikan setan sebagai kawan”.
(19.45)
Kalau
dalam pikiran Nabi Ibrahim bahwa makna Ar-Rahman itu = Pemurah atau Penyayang,
ia tidak akan pakai nama ini pada ucapannya ini.
Kalau
ada persamaan X + Y = a, lalu ditanya kepada anda berapa harga X, anda boleh
katakan “Tidak tahu”. Tetapi kalau ada persamaan kedua 8+Y = a, kemudian ditanya
kepada anda berapa harga X, dan anda juga mengatakan tidak tahu, berarti IQ anda
di bawah rata-rata.
Coba
perhatikan dua ayat kembar berikut ini yang melihatkan Ar-Rahman = Mengatur
Urusan :
Kemudian
Dia istawa atas ‘Arsy Mengatur Urusan (10.3)
Aya
ini melihatkan bahwa setelah ISTAWA adalah MENGATUR, dan itu adalah Ar-Rahman
:
Kemudian
Dia istawa atas ‘Arsy selaku Ar-Rahman (25.59)
Dua
ayat kembar ini mambuktikan bahwa Ar-Rahmaan maknanya Maha Pengatur.
Ar-Rahiim
itu maknanya Yang Maha Teliti, Contoh buktinya
nomor Basmalah pada Surat ke-1 ini, adalah di ayat ke-1, tidak di ayat
ke-0. Ketelitian itu terlihat pada bilangan panjang yang habis dibagi 7 ini:
72862001761201652067512910912311143529912811111098135112781186477227938869603430735445831828875855453895937353829184560496255789629222413141111181212305252442828205640315040464229193625221719263020152111881958811118395473635456
: 7 =
10408857394457378866787558701758734789987544444442590730397312353889705552800490105063690261267979350556562479118454937213750827089888916163015883030329321777546886520045005780604170517888817037574307444554565544445485067662208
Kalau
dimasukkan variable nomor suratnya
ia juga habis dibagi 7 dengan surat Alfatihah pindah ke belakang.
22863200417651206165720687591291010911123121111343145215991612817111181101998201352111222782311824642577262272793288829693060313432303373345435453683371823888397540854154425343894459453746354738482949185045516052495362545555785696572958225924601361146211631164186512661267306852695270447128722873207456754076317750784079468042812982198336842585228617871988268930902091159221931194895896199759889981001110111102810331049105510641077108310961103111511241135114617
: 7 =
3266171488235886595102955370184430130160445873049020745141658973873025871714028764587317540330260663225323181827612689956151473347471910477919350526195974841199648693450632191984922779106622105497564169292216578927908935079397956653279746560657337306601661594883787523038186693242181492446960410458208107725188250112011352577544711742619548940746945410284038418700298737031704456413699457108555711571587158728972904435586501520153872615851586158787320162159231
Itu
contoh bentuk suatu ketelitian pada Alqur’an. Maka
pada awal surat ke-41 dikatakan :
{Ha
Mim}.(41.1)
Diturunkan
dari Pengatur
Yang Maha Teliti
.(41.2)
Tulisan
yang dijelaskan ayat-ayatnya Bacaan Bahasa Asli untuk kaum yang
mengetahui.(41.3)
Karena
setiap ayat harus memiliki kode, maka yang perlu dicermati ialah penetapan nomor
dari Basmalah Pembuka pada setiap surat (kecuali surat ke-9)
Pada surat ke-2
misalnya, ia berada di sebelum ayat ke-1. Jadi
nomor dari Basmalah pembuka di surat ke-2
adalah Nol, sehingga nomor kode dari koordinat Basmalah Pembuka pada surat
ke-2
adalah 20. Pada surat ke-3
adalah 30, pada surat ke-4
adalah 40 dan seterusnya. Pada surat ke-1,
Basmalah Pembukanya di ayat 1, sehingga kodenya adalah 11. Hal ini dibuktikan
oleh deretan 6 surat berikut , surat ke-110,
kode basmalah pembukanya 1100, dan surat ke-111
kode BSMnya 1110, dan surat ke-112
à
1120, dan surat ke-113à
1130 dan surat ke-114
à
1140, dan surat ke-1
à11.
Enam kode Basmalah pembuka pada
6
surat ini jika dideret habis dibagi 7. Ini bukti bahwa kode 11
adalah
untuk
surat ke-1
itu adalah benar.
Jadi
penulisan Basmalah pembuka itu seperti ini:
Ada
titik sebagai angka nol. Dan pada Surat Alfatihah seperti ini
penulisannya:
Dengan
kata dan penelitian di alam, Ar-Rahiim itu dikamuskan pada Rahim ibu itu sendiri
sebagai tempat yang sangat teliti. Dan proses penyembuhan yang memerlukan
ketelitian, yang oleh Nabi Ayyub dihubungkan dengan Ar-Hamur-Raahimin.
Tidak
semua ketelitian dapat kita buktikan kalau ketelitian itu di atas ketelitian
kita. Sebab itu ummat terdahulu tidak menghargai ketelitian, karena mereka tidak
teliti. Mereka hanya mengetahui tengah-tengah Alqur’an.
AR-RAHIIM
= Yang Maha Teliti
Ar-Rahiim,
dikamuskan pada data (3.6) yang memakai kata Arhaam yang berarti tempat-tempat
yang teliti.
Dia
Yang membentuk kamu di dalam tempat-tempat yang teliti sebagaimana yang
Dia kehendaki, tidak ada Yang Dita’ati melainkan Dia Penakluk Yang Bijaksana
(3.6)
Kamus
kedua tentang Ar-Rahiim ini ialah Nabi Ayyub as yang sakit. Kemudian dalam do’anya ia
menghubungkan perkataan Ar-Hamur-Raahimin dengan Proses Penyembuhan. Seperti
kita tahu proses penyembuhan banyak dengan masalah ketelitian.
Dan
Ayyub ketika menyeru Rabb-nya: “Sesungguhnya aku disentuh sakit, dan Engkau
Arhamur-raahimiin” (21.83)
Bagaimana
memahami bahwa proses penyembuhan itu
penuh dengan ketelitian?.
Ambil
contoh Bakteri dan Virus. Bakteri
panjangnya 0,5 - 0,3 micron, (1 micron = 1/1000 mm). Jika penyebab sakit itu
adalah bakteri, maka tentara Allah yang memerangi bakteri itu harus sekecil itu
juga. Ini yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim As bahwa anti body di dalam tubuh
kita itu sebenarnya dari kekuasaan Allah.
Dan
ketika aku sakit, maka Dia menyembuhkan aku (26,80)
Jika
penyebab penyakit itu adalah Virus, maka virus besarnya 20-300 mili-micron, ( 1
micron = 1/1000 mili-micron). Jadi kalau ada tentara Allah di dalam tubuh kita
yang memerangi virus, ia juga sekecil itu. Hal itu membuktikan bahwa proses
penyembuhan itu adalah penuh dengan Ketelitian.
Rahiim
sendiri sebagai tempat yang teliti, ia menseleksi 1 spermatozoa dari 300 juta
spermatozoa yang datang tepat waktu dalam perioda tiap 28 hari dan tenggang
waktu yang kecil. Dari satu yang beruntung itu ia diseleksi lagi kemampuannya.
Bahwa dari 6 embrio, hanya satu yang dapat diterima sebagai mahasiswa di
universitas Arham ini. Itu misi para Ibu dan Misi Nabi Ayyub untuk mengkamuskan
makna kata Ar-Rahiim.
Nabi
Nuh As, sulit sekali menemukan orang beriman pada zamannya, seperti terlihat
pada ucapannya :
(Nuh)
berkata: “Rabbi, sesungguhnya aku seru kaum-ku malam dan siang “
(71.5)
Sehingga
sedikit sekali yang beriman dan hal itu sudah diteliti satu-persatu, siapa saja
yang akan jadi penumpang Kapal.
Dan
diwahyukan kepada Nuh: “Tidak akan beriman dari antara kaum-mu melainkan siapa
yang sudah beriman, oleh karena itu jangan engkau berdukacita tentang apa yang
mereka kerjakan (11.36)
Terlihat
pada ayat ini bahwa orang yang akan diselamatkan sudah diteliti, sebab itu kemudian Nabi Nuh As berkata
:
Ia
berkata : “Hari ini tidak ada yang dapat lepas dari urusan Allah kecuali siapa yang sudah diteliti “
(11.44)
Waduud
= Penyayang
Adapun
Penyayang adalah Waduud, seperti ayat berikut :
Dan
Dia Pengampun Penyayang (85.14)
Sesungguhnya
Rabbi-ku Rahiimun-Waduud (11.90)
Maknanya
Maha Teliti Maha Penyayang.
RA-UUF
= PENGASIH
Sedangkan
Pengasih dari kata Ra-uuf, seperti dikamuskan pada ayat berikut :
Dan
dari manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah,
sesungguhnya Allah Pengasih kepada
hamba-hamba.(2.207)
Dan
mereka pikul beban-beban kamu ke suatu negeri yang kamu tidak bisa sampai
kepadanya melainkan dengan menyusahkan diri. Sesungguhnya Rabb kamu Sungguh
Ra-uufur-Rahiim (16.7)
Maknanya
Yang Maha Pengasih Maha Teliti.
Dan tidak mereka datangkan kepadamu perumpamaan,
melainkan kami datangkan kepadamu Al-Haqq dan setepat-tepat Tafsir
(25.33)
Tidak
dia melainkan nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
namakan, tidak Allah turunkan dia dari Alasan, tidak kamu ikuti melainkan
sangkaan dan apa yang diingini oleh diri-diri kamu, dan sungguh telah datang
kepada mereka dari Pemelihara mereka pengenalan (53.23)
Walau
dia sebuah Kalimat yang pendek, tetapi perubahan makna dan pembuktian perubahan
maknanya akan berakibat besar bagi generasi yang akan datang.
Karakter
nama Allah Pengatur Yang Maha Teliti (1.1)
Anak-anak
yang akan datang terhadap kalimat ini akan berkata sesama mereka ”Sudah kamu
atur dengan baik, sudah kamu teliti terlebih dahulu
?”.
No comments:
Post a Comment